Diposting oleh purnamasari di 20.39

Selasa, 12 Februari 2008

JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN RADIO.

Potensi saluran radio untuk jaringan komputer telah lama disadari oleh banyak pihak, termasuk di Indonesia. Dalam sub bagian ini, penulis akan mencoba melaporkan secara garis besar usaha yang tengah berjalan di Indonesia maupun diluar negeri dalam membentuk infra‑structure untuk terbentuknya jaringan komputer biaya murah menggunakan radio. Tentunya dengan keterbatasan yang ada pada penulis laporan ini bukan merupakan laporan yang lengkap. Informasi yang diperoleh umumnya hasil surat menyurat / diskusi dengan rekan-rekan penulis. Kredit untuk ini perlu penulis sampaikan kepada Dr. Adang Suwandi, Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana, Dr. S. Nasserie, Sdr. Achmad Darmawan, Ir. Achmad Fu'ad Mas'ud, Ir. Yudoyono Kartidjo M.Sc. (jurusan Teknik Elektro ITB); Dr. Kusmayanto Kadiman (PIKSI-ITB); Ir. Robby Soebiakto, Ir. Tjandra (PT. USI IBM, Jakarta) dan masih banyak lagi.

Penelitian untuk membuat prototipe perangkat keras untuk jaringan komputer menggunakan packket radio saat ini praktis terkonsentrasi di jurusan Teknik Elektro ITB dengan di motori oleh Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana, Dr. S. Nasserie dan Sdr. Achmad Darmawan. Usaha yang sama juga sedang penulis lakukan disela-sela kesibukan penelitian. Saat ini kami lebih mengkonsentrasikan diri pada prototipe perangkat keras yang sangat murah untuk memungkinkan beroperasi dalam jaringan komputer packet radio. Secara garis besar perangkat ini dapat digambarkan dalam blok diagram Gambar 2 [10].

┌─────────────┐ ┌──────────────┐ ┌─────────────┐

KOMPUTER ├────────┤ MODEM ├───────┤ RADIO

└─────────────┘ └──────────────┘ └─────────────┘

Gambar 2. Blok Diagram Perangkat Paket Radio

Umumnya perangkat packet radio yang digunakan saat ini bukanlah seperti yang terpampang pada Gambar 2, melainkan menggunakan Terminal Node Controller (TNC) sebagai perantara Komputer dengan radio. Fungsi Terminal Node Controller menjalankan protokol link layer AX.25 dan MODEM untuk mentranslasikan sinyal digital ke sinyal analog yang dimengerti oleh radio. Protokol link layer AX.25 dijalankan oleh sistem prosesor mikro dalam TNC. Tentunya secara teknis sistem paket radio menggunakan TNC lebih fleksibel karena memungkinkan berbagai jenis komputer bergabung dalam jaringan komputer paket radio. Keuntungan ini diperoleh dengan mengorbankan biaya yang dibutuhkan untuk membangun peralatan TNC yang relatif lebih mahal.

Jenis komputer mikro yang digunakan di Indonesia tidak banyak bervariasi. Hal ini sangat memudahkan untuk membangun perangkat murah yang memungkinkan penggabungan komputer mikro ke jaringan komputer menggunakan radio. Biaya pembuatan perangkat keras dapat ditekan lebih rendah dengan memindahkan protokol link layer AX.25 di TNC ke komputer mikro berupa perangkat lunak. Akhirnya perangkat yang digunakan secara keseluruhan tampak pada blok diagram pada gambar 2. Jenis modem yang digunakan dapat beragam. Team peneliti di jurusan teknik elektro ITB (di motori oleh Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana) kemungkinan besar akan mengadopsi rancangan yang cukup murah dengan menggunakan komponen EXAR yang cukup banyak di Indonesia. Kesulitan yang mungkin dihadapi oleh industri elektronika di Indonesia dalam mengadopsi rancangan ini terutama dalam proses alignment yang memakan waktu. Penulis (OWP) saat ini sedang membangun modem menggunakan one-chip-modem TCM3105 dari Texas Instrument [9]. Konsep modem ini sangat mudah untuk diadopsi oleh industri elektronika di Indonesia karena rangkaian modem ini sangat sederhana dan praktis tidak perlu dilakukan alignment yang rumit. Akan tetapi harga one-chip-modem yang digunakan relatif lebih mahal daripada EXAR chip yang digunakan oleh team peneliti di ITB. Kami berharap rancangan modem untuk packet radio beserta perangkat lunaknya dapat dilepas ke public domain di Indonesia sekitar tahun depan (1992). Mudah-mudahan hal ini dapat membantu pembentukan infra-structure masyarakat yang siap untuk menerima jaringan komputer.

Salah seorang dari penulis (AL) saat ini sedang mengembangkan sistem komunikasi real-time menggunakan teknologi paket radio. Terutama sistem ini berguna untuk multi-media [12].

Di samping membangun perangkat keras modem, beberapa peneliti yang dimotori antara lain oleh Dr. S. Nasserie dan Dr. Adang Suwandi di ITB saat ini bergerak untuk mengembangkan teknologi satelit komunikasi. Penelitian ini merupakan bagian dari program penelitian "Small Satellite Systems" dalam rangka kerjasama PERUMTEL-ITB. Integrasi antara jaringan komputer menggunakan radio dan satelit komunikasi juga terus dijajaki.

Terlepas dari penelitian dalam perangkat keras untuk jaringan paket radio, usaha untuk mempelajari dan mengembangkan perangkat lunak untuk menjalankan perangkat keras yang dibangun terus berjalan. Peneliti yang bergerak dibidang ini terutama bernaung dibawah PIKSI-ITB dan PAU Mikroelektronika ITB. Terutama berkonsentrasi pada jaringan komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. Usaha untuk menyebarkan konsep jaringan komputer menggunakan TCP/IP di masyarakat banyak di Indonesia juga terus berjalan. Hal ini dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk memperoleh copy dokumen-dokumen tentang standard-standard yang digunakan dalam jaringan TCP/IP secara non-komersial. Tentunya masih banyak pertanyaan dibenak hati kami; seperti strategi pengembangan infra-structure di masyarakat maupun industri elektronika di Indonesia? secara kuantitatif seberapa jauh kemampuan masyarakat untuk menyerap teknologi komunikasi data? dll.

0 komentar: